Sekalipun
Jerman Di Depan Mata
Impian, mimpi dan harapan adalah satu
hal yang dibebaskan oleh Tuhan untuk secara leluasa dikreasikan, dikembangkan,
atau (mungkin) diwujudkan. Yang membedakan adalah kemauan dan kemampuan setiap
insan untuk mewujudkan mimpinya itu. Seperti Audi seorang pelajar SMA yang
memiliki kemauan yang keras dan tidak lelah untuk membanting pikirannya.
Kesuksesan adalah harga mati yang seharusnya itu diyakini dan dilakoni setiap
orang. Bila seseorang tidak ingin keluar dari zona nyamannya mereka, mereka
tidak akan mendapatkan dorongan berupa cambuk atau tekanan untuk menyadarkan
mereka bahwa mereka harus sukses. Sekalipun keinginan itu sulit diraih, secara
naluriah manusia selalu mencari jalan untuk menembusnya. Dan jangan takut!
Jangan risau! Jangan gelisah! Meskipun terhimpit masalah ekonomi, terjepit
dengan pelitnya dana atau kondisi yang tidak memungkinkan apabila kita berdoa
dan berikhtiar pasti Tuhan menunjukan kekuasaannya. Mencoba dan berusaha adalah
kuncinya.
Audi bersyukur karena ia sangat
beruntung dibanding orang – orang di luar sana, audi masih memiliki ayah yang
baik, ibu yang baik dan lengkap dengan
seorang kakak lelaki yang lekat ia panggil abang.
Keinginannya untuk kuliah selalu di dorong secara berkesinambungan oleh
keluarganya itu, kucuran doa dan ridho orang tua telah ia kantongi, banyak
motivasi yang ia selalu dengarkan dari ibunya saat menelpon.
“dek, mamah kemarin abis baca bukunya Richard John disana bagus deh dek ada
delapan kunci yang dia pegang buat patokan kiat – kiat suksesnya” suara mamah
yang terlihat antusias menyampaikan hasil bacaannya itu kepada putri
kesayangannya yang saat ini sedang bersekolah dan dengan posisi berbeda kota
dengannya.
“nih ya dek yang pertama itu adek
harus punya Impian,
Visi, atau Keinginan yang Kuat. Yang kedua ade harus Kerja Keras jadi adek
kalo mau apa – apa tuh harus ada usahanya jangan maunya doang yah, terus yang
ketiga Profesional nah adek harus ngerti gimana caranya nempatin diri
ade disetiap kondisi, situasi, dan dalam mengerjakan apapun. Jadi ade itu harus
intensif di passion atau talent yang ade punya. “
“iya mah ade ngerti, terus apalagi kata Richardnya?” audi begitu senang apabila
menelpon ibunya, karena baginya saat bisa berbincang kecil ataupun curhat
masalah keseharian dengan ibu itu bisa menenangkan dan meringankan hatinya.
Kebahagiannya tidak putus sampai disitu motivasi dan dorongan batin selalu ia
dapatkan seperti mendapatkan siraman atau penyegaran rohani. Baginya mamah adalah perempuan yang penuh
inspirasi, dengan gaya bicaranya yang anggun dan lemah lembut membuat apapun
yang ia sampaikan dapat diterima dengan baik ditelingga audi.
“terus tuh yang keempat Fokus jadi ade itu
harus fokus ke hal yang bener – bener ade rasa itu bakatnya ade ada disitu dan
bagusnya nyampingin hal – hal yang lain dek, orang sukses itu harus mau Memaksa
Diri dan Displin jadi ade harus bikin meanset
ade buat ngatur mental dan fisiknya ade. Pokoknya senyaman mungkin deh” mamah
begitu faseh menyampaikan materi yang telah ia baca karena hobi membacanya yang
sudah mendarah daging dan ingatannya
terhadap sesuatu yang sangat kuat. Mungkin ini juga menjadi ajang buat mamah
menyelipkan wejangan untuk anaknya dan menjadi media pemberi nasihat yang
praktis.
“ yang keenam itu kita harus siap dan mampu buat Melayani
jadi inti dari poin ini adalah apapun
yang kita lakuin sebisa mungkin ada manfaat atau pengaruhnya buat orang lain.
Selanjutnya kita harus punya Ide
jadi ade harus belajar jadi orang yang inspiratif dan inovatif , terus yang
terakhir Keteguhan Hati jadi usahin
ade jangan sakit hatian orangnya yah ini namanya juga hidup ada aja kritik dan
komentar jadi terimain aja ya nak, yaudah ya dek mamah mau siapin makan dulu
abangmu udah pulang les” meskipun hanya
obrolan sore yang sederhana tapi semua perkataan ibunya membuat diri audi
memiliki konsep untuk mendadani tampilan emosional dan psikologinya.
Audi
percaya apapun yang di harapkan seorang ibu apapun yang diinginkan olehnya atau
apapun yang diucapkan olehnya itu telah menjadi sebuah doa yang luar biasa,
karena ridho orang tua khususnya ibu itu disertai pula dengan ridho Allah yang insyaallah
akan mempermudah dan melancarkan kita dalam melakukan apapun.
Jerman,
ya jerman adalah negara yang hebat bagi setiap insan yang haus akan pendidikan
yang baik dan berkualitas. Munich, Berlin, Munchen atau kota manapun memiliki
visi dan misi pendidikan yang berbeda sesuai pengembangan ilmu pengetahuan dan
fakultas tetapi memiliki kesamaan yang signifikan adalah meningkatkan dan
mengembangkan pendidikan yang baik untuk di anyam oleh setiap anak. Seperti
unversitas Ludwig-Maximilians-Universität
(LMU) terkenal dengan Max Planck, pendiri teori kuantum dan
penerima Nobel dalam Fisika pada tahun 1918, Technische Universität München yang terkenal dengan
pembentukan strategi dan pola bisnis bagi wirausaha, atau sekolah disiplin ilmu
tehknik yang pernah di jajaki oleh Bapak Habibie Rheinisch-Westfälischen Technischen
Hochschule (RWTH), Universität
Konstanz yang menekankan para sarjana menjadi ilmuan muda yang handal, atau Universität
Heidelberg yang di
gadang – gadang sebagai universitas Jerman yang terkenal di seluruh dunia
sebagai Ruprecht-Karls-Universität, yaitu tempat penelitian dan pengajaran yang
kuat di Liga Champions internasional universitas.
Tidak
akan ada habisnya membicarakan tentang jerman dengan perempuan kelahiran Depok
ini karena keinginanya yang mencapai titik internasional dalam mengejar
pendidikan, tak tanggung – tanggung memasang mimpi ke jerman menjadi hal yang
dipertaruhkan olehnya. Ia membuktikan bahwa pepatah yang berupa gantungkan
cita – citamu setinggi langit adalah hal yang nyata.
Karena
impian seseorang tidak ada batasannya dan tidak ada ukurannya. Jerman negara
yang indah dengan bangunan klasik, pendidikan yang sudah berakreditasi dan di
akui dunia, dan salah satu negara di eropa yang sangat hebat adalah tujuan
untuk Audi menambatkan pendidikan kuliahnya. Apabila rasa lelah yang ia rasakan
lebih dari pada orang lain, ia merasa wajar dan tak menyulutkan niatnya karena
impian dan harapan dia lebih tinggi dari pada orang lain. Wejangan ibunya
selalu menjadi patokan dirinya untuk menyukseskan diri. Menjadi orang yang peka
dengan kesempatan dan bisa memaksimalkan kemampuan itu menjadi modal utama. Meneruskan
kuliah ke Jerman bukanlah bualan atau omongan belaka, tetapi mulai saat ini
tangga titian sedang ia rintis sampai ke negri Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar